Best Practices


Kemajuan Pendidikan atau Penjajahan Karakter ?       
        Pendidikan di era globalisasi bagai jarum jam yang mulai berputar-putar dari waktu ke waktu.
Bagi guru ketika di kelas mulai kebingungan untuk melaksanakan proses pembelajaran untuk peserta didiknya. Ironis memang ketika kita harus bersaing dengan dunia internasional sebagian besar sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta sudah mulai melakukan kontrak dengan sekolah di luar negeri. Di sekolahpun sudah tidak banyak lagi mengajarkan tentang akhlaq dan budaya, para guru berlomba agar siswanya bisa beradaptasi dengan dunia luar.
         Sadar atau tidak anak-anak kita sudah mulai kurang mencintai lingkungannya dimana mereka lahir. Saya sering melihat di daerahku (Madura) sangat jarang sekali anak-anak merundukkan badan, mengulurkan tangannya kedepan (aghalanon: bahasa Madura) ketika lewat di depan orang yang lebih tua atau orang yang perlu dihormati. Sedangkan masyarakat madura yang masih fanatik dengan adat maka mereka akan mengatakan korang ajar (kurang ajar).
         Yang lebih menyedihkan lagi anak-anak kita sekarang ketika sudah mulai duduk di bangku SMP mereka sudah enggan untuk datang lagi ketempat ngaji mereka, ada berbagai alasan yang mereka utarakan, (1) sudah merasa dirinya dewasa sehingga mereka malu, (2) merasa sudah tidak pantas lagi mereka ngaji, (3) kegiatan di sekolah yang terlalu padat, ditambah lagi dengan penambahan jam pelajaran di sekolah, dll.
         Pemerintah sangatlah tepat agar sekolah-sekolah mengintegrasikan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB) ke dalam kurikulum. Tetapi pertanyaan besar bagi kita adalah; apakah sekolah bersama guru-guru sudah menerapkan itu?
Sadar atau tidak masih banyak guru-guru yang belum mengerti tentang program itu apalagi cara melaksanakannya, karena sampai saat ini guru-guru masih banyak yang bertanya tentang PBKB itu.
         Pendidikan secara nyata memang ingin bersaing dengan dunia internasional, tetapi jangan lupa bahwa kita punya adat, budi pekerti, dan budaya yang dulu sangat dipuji oleh negara-negara lain. Sekarang mulai terkikis dan berjemaah pada negara-negara luar.
         Program kemajuan pendidikan boleh lari sekencang mungkin tetapi ingat buatlah rel yang sesuai dengan budaya dan karakter bangsa kita, "pa' lopa' kodhu ban kodhungnga" (bahasa Madhura).  

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Yoi pak .... memang selain kemampuan / kualitas dasar keilmuan yg mantap dari seorang pendidik...harus juga didukung dengan " good profile " and " good caracter " mereka. Karena menurut saya, keberhasilan Pendidikan yg Berkarakter ... akan berbanding lurus dengan...sejauh mana Uswah, contoh, serta teladan dari profil guru yang bersangkutan....

    BalasHapus